“Kamu punya sahabat?”
“Punya, ini fotonya.”
“Loh, perasaan dia nggak sama kamu terus, dia kan supel
gitu. Kalo di kelas juga duduknya nggak sama kamu terus. Oh, kalo di luar kelas
dia sama kamu terus ya?”
“Nggak juga.”
“Lah, kalo sering pisah mah bukan sahabat lagi dong? Sahabat
kan harusnya punya ketertarikan yang sama, terus bareng-bareng terus gitu.”
“Aku nggak tau asal kata ‘sahabat’ itu dari mana, dan arti
harfiahnya apa. Aku lebih suka kata best
friend daripada sahabat. Best friend
berarti teman terbaik. Dan kayaknya buat ngeklaim kalo orang itu teman terbaik,
aku nggak perlu konfirmasi dulu. Itu kan penilaian subyektif.”
“Emang kamu nggak sakit hati kalo dia bilang kamu cuma
kenalan dia atau Cuma temen sekelas aja?”
“Sakit hati dikit sih paling, tapi ya nggak apa-apa lah, toh
itu hak dia buat berpendapat.”
“Iya sih ya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar