Berhubung saya bingung mau pake kata Gue, Aku, atau Saya dalam cerita-cerita selanjutnya di blog ini, dan karena ini hanya sebuah blog, dan saya males merangkai tiap kata untuk jadi "tulisan" yang bagus, dan saya ingin merasa senyaman mungkin dalam menulis blog ini; (panjang banget ni kalimat :P) maka saya putuskan untuk memakai kata saya.
abisnya... 5 menit saya habiskan buat memilih kata ganti orang pertama tunggal.
Dua tahun yang lalu, memang... saya sangat luwes menggunakan kata gue, baik di buku harian, coret-coretan, private blog, sms, dan social network. Itu dulu... waktu gue masih tinggal di Jakarta. Kebetulan setelah menginjak tahun kedua di universitas negri yang terletak di Sumedang ini, rasanya semakin sulit saja untuk melontarkan kata gue di tulisan. Asa kasar pisan. :P
Naaaah, karena udah jarang banget pake kata gue di semua media yang mengandalkan tulisan, terpakailah kata aku buat texting ke teman-teman perempuan. Padahal dari dulu sampe sekarang, kata aku masih terasa sok imut di telinga saya. *akibat pergaulan di Jakarta, aku-kamu = sok imut*
Naaaaah, katena terbiasa dengan diskusi di sela-sela perkuliahan, saya lebih nyaman pakai kata saya dalam tulisan-tulisan saya *sebenarnya*
Kesannya lebih kaku sih, memang. Tapi rasanya, saya kok lebih luwes menggunakan kata ini dalam tulisan...? Yaaa karena tulisan adalah bukti fisik isi kepalamu, maka gunakanlah kata-kata yang aman dan membuatmu merasa nyaman.
emang dilema ini. kalo pake gue-lo di antara teman2 sumatera sepertinya mereka risih, jadilah lebih sering menggunakan awak/ (a)ku buat ngomong sama mereka. iya tuh di bogor aku-kamu juga anggapannya sok imut. dan biasanya dipake untuk cewek-cowok yang punya hubungan lebih dari sekedar teman. gile dari penggunaan beginian doang udah menunjukkan budaya
BalasHapushahahahaha budaya emang selalu jadi basic nya bahasa kan... :)
BalasHapus